Senin, 07 Februari 2011

Belajar Motret

waktu ada acara GenFest dari Gen FM, gue dateng ke acara itu dan hunting photo disana, ya dengan lensa dan kemampuan seadanya inilah hasil yang bisa saya dapat, silahkan di lihat dan di comment :)

ada "Vierra"



ada gruvi :
 
Vidi Aldiano :


dan Afgan :




mohon masukan dan sarannya ya :)

Sabtu, 05 Februari 2011

Mengenal Lensa Untuk Belajar Photography

LENSA
Dalam dunia fotografi, terdapat berbagai macam lensa yang berbeda fungsinya.

Lensa Fixed (Lensa Prime)
Merupakan lensa yang wajib dimiliki oleh para fotografer. Lensa ini memiliki satu rentang fokal. Biasanya digunakan untuk mengambil gambar potret atau model. Jenis yang sering digunakan adalah: 50 mm, 85 mm, dan 135 mm.


Lensa Standard
Disebut juga lensa kit, yaitu lensa yang merupakan bawaan dari kamera. Rentang fokal lensa ini antara 16-85 mm.


Lensa Wide
Sesuai dengan namanya, lensa ini dapat menangkap gambar selebar mungkin. Lensa ini digunakan untuk mengambil gambar pemandangan (landscape) ataupun arsitektur.
Lensa wide yang paling sering digunakan adalah jenis fisheye. Seperti mata ikan, lensa ini dapat menangkap gambar yang berada di samping kiri dan kanan kamera.


Lensa Tele
Lensa tele ini digunakan untuk mengambil gambar yang jauh, agar menjadi tampak lebih dekat. Fotografer menggunakan lensa ini untuk memotret momen olahraga, satwa liar atau liputan yang mengharuskan fotografer berada pada  jarak yang jauh dari objek.
Bagi Anda yang baru belajar fotografi, dianjurkan menggunakan lensa tele yang telah dilengkapi fasilitas image stabilization. Fungsi image stabilization adalah untuk meredam getaran, karena lensa ini cukup berat bila digunakan oleh orang yang belum terbiasa menggunakannya.

Lensa Makro
Lensa ini digunakan untuk mengambil foto detail suatu benda (close-up fotografi) seperti  gambar hewan kecil dan detail bunga. Contohnya foto semut, laba-laba, putik bunga dan lain-lain.
Jenis lensa ini terbagi dua yaitu: lensa zoom makro dan lensa fixed makro. Hasil foto yang dihasilkan oleh lensa fixed makro lebih tajam daripada foto yang dihasilkan oleh lensa zoom makro.

Jumat, 04 Februari 2011

Mengenal Kamera Untuk Belajar Photography

Kamera
Sebelum memilih kamera yang akan digunakan untuk belajar memotret, sebaiknya ketahui dahulu jenis-jenis kamera beserta kelebihan-kelebihannya. Ada dua jenis kamera yang bisa digunakan, yaitu kamera DSLR dan kamera saku.

Ukuran
Kamera DSLR (Digital Single Lens Reflex) ukurannya lebih besar daripada kamera saku. Sedangkan kamera saku ringan dan mudah dibawa ke mana-mana. Sesuai dengan namanya, kamera saku bisa dimasukkan ke dalam saku baju ataupun celana.

Kualitas
Apabila Anda menggunakan kamera DSLR, pemandangan yang Anda lihat akan sama dengan yang tertangkap kamera. Sedangkan jika menggunakan kamera saku, apa yang Anda lihat, belum tentu sama dengan yang tertangkap kamera.
Hal ini disebabkan ukuran sensor masing-masing kamera berbeda. Sensor pada kamera DSLR lebih besar daripada sensor pada kamera saku.
Selama ini orang menganggap semakin besar ukuran piksel pada kamera, semakin bagus hasil fotonya. Padahal yang menentukan bagus atau tidaknya hasil foto bukan piksel, melainkan sensornya.

Fungsi
Biasanya kamera DSLR digunakan oleh para fotografer profesional seperti jurnalis, fotografer wedding ataupun fotografer komersial lainnya. Tak jarang juga kamera DSLR digunakan oleh para peminat fotografi, untuk mempelajari cara memotret lebih dalam.
Adapun kamera saku lebih sering digunakan untuk mengabadikan foto ketika sedang berlibur, dengan alasan bentuknya yang simpel dan tidak banyak memakan tempat.

Harga
Dari segi harga, kamera DSLR lebih mahal daripada kamera saku. Hal ini tentu saja dikarenakan kamera DSLR memiliki fitur lebih banyak dibanding kamera saku.

Fitur
Fitur pada kamera saku biasanya sudah tersedia semua (all in), seperti night mode, built in flash, dan makro mode. Meskipun hasil fotonya tidak setara dengan kamera DSLR, tetapi kelengkapan fitur pada kamera saku sangat membantu untuk merekam segala suasana.
Pada kamera DSLR, fitur lebih lengkap daripada kamera saku, tetapi untuk mendapatkan hasil foto yang baik harus didukung oleh keahlian memotret dan alat pendukung lainnya, seperti flash.

Teknik Dasar Photography

Teknik Dasar Photography

Bagi Anda para pemula dalam mempelajari aneka teknik fotografi, tak ada salahnya Anda membaca beberapa efek-efek teknik pemotretan berikut ini;  

1. Efek foto hidup

Selama ini mungkin kita hanya berpikr bahwa kualitas foto yang baik hanya pada saat kita mengambil posisi yang tepat di tengah untuk objek yang kita ambil. Tahukah Anda yang dimaksud efek foto hidup? Foto akan dikatakan hidup bila di dalam foto tersebut terdapat unsur hidup. Misalnya di dalam foto Anda ada seekor kucing sedang berjalan di atas tangkai, di tengah jalan yang lurus ada seseorang sedang mengendarai sepeda motor. Atau di tengah padang pasir yang luas ada seseorang yang tengah berlari.
Menghadirkan efek hidup dalam foto Anda akan menambahkan rasa kenyamanan mata memandang. Nilai estetika yang dihasilkan akan lebih berkualitas. Coba Anda bandingkan dua buah foto, yang satu memakai efek hidup dan yang satu tidak, akan sangat terasa beda kenyamanan mata orang yang memandangnya.
Terkadang memang cukup sulit menghadirkan efek hidup di dalam sebuah foto. Anda harus pandai-pandai mengabadikan sebuah momen. Misalnya saat kendaraan orang sedang melintas di depan Anda, Anda ingin mengambil setting sebuah gedung yang dilintasi seorang pengendara sepeda motor.
Maka Anda pun dituntut sigap mengabadikan momen tersebut. Tidak mungkin Anda meminta orang tersebut untuk berhenti dulu memintanya agar berfoto. Semua kesigapan itu dapat Anda dapatkan jika sering melatihnya, belajar photography dengan baik.   

2. Efek warna

Tahukah Anda semakin sedikit jumlah warna dalam foto yang Anda abadikan, akan semakin bagus kualitas foto tersebut. Hal ini membuktikan cara Anda telah fokus dalam mengambil gambar sebuah objek. Misalnya Anda mengambil objek pohonan hijau rimbun di sela-sela pepohonan lain dengan aneka warna daun. Jika Anda berhasil menghadirkan warna objek Anda didominasi oleh warna hijau sebagai objek sasaran Anda, artinya hasil foto Anda memiliki kualitas yang cukup baik.

3. Efek sepertiga

Untuk memperindah kualitas foto yang kita ambil, ada juga yang dikatakan efek sepertiga. Efek ini memposisikan objek pada daerah sepertiga dari keseluruhan ukuran foto. Posisi sepertiga yang sedemikian rupa pada sebuah foto akan memberikan kesan estetika yang lebih tinggi.

Selasa, 01 Februari 2011

Teknik Koreksi sudut pengambilan pada sesi potret di Studio

Teknik Koreksi Sudut Pengambilan pada sesi Potret di Studio

Bagian muka manusia dan semua mahluk hidup adalah berbeda antara sisi kiri dan sisi kanannya dengan patokan hidung sebagian garis batasnya.
Yang paling mudah dilihat adalah manusia, bahwa terdiri dari sisi maskulin dan feminin, baik pada pria maupun wanita.
Sebelum mengambil foto, pelajari lebih dahulu sisi wajah yang akan ditonjolkan dengan cara meminta model memalingkan mukanya ke kiri dan ke kanan.
Teknik Koreksi terdiri dari:
  1. Koreksi melalui Kamera (lensa)
  2. Koreksi melalui Subyek

A. Koreksi melalui kamera

Fungsinya adalah untuk memperindah bentuk tubuh model, contoh pada pemotretan studio, 1 badan:
  • Eye level, dimana posisi kamera berada di tengah-tengah ketinggian POI dalam frame (berpatokan pada pinggul). Foto yang akan dihasilkan adalah ketinggian POI mendekati normal.
  • Low angle, dimana posisi kamera berada di bawah ketinggian POI, foto yang dihasilkan akan membuat POI seolah semakin tinggi, koreksi ini baik untuk POI yang berpostur pendek.
  • Hi-angle, dimana posisi kamera berada di atas garis batas pinggul. Foto yang dihasilkan akan membuat seolah POI semakin pendek.
Untuk menghindari distorsi perspektif akibat sudut pengambilan low dan hi-angle, sebaiknya digunakan lensa yang minimal 2 x panjang frame film, jadi apabila sisi panjang frame film adalah 35mm (perbandingan panjang dan lebarnya sama dengan frame pada sudut bidik), maka lensa yang baik adalah 70 – 85mm. Lensa ini memperkecil distorsi perspektif.
B. Koreksi melalui subyek (POI)
Selain melalui kamera (lensa), koreksi sudut pengambilan juga bisa langsung kepada subyeknya, tapi peranan penting disini adalah filter dan cahaya.
Sebagai contoh pada pengambilan foto CU dan MCU
  • POI bermuka bulat, berahang lebar atau berbadan gemuk. Gunakan short light dimana sisi muka/bagian badan yang menghadap ke kamera lebih gelap. Posisikan kamera di atas muka POI
  • POI bermuka tirus atau berbadan kurus. Gunakan broad light, dimana sisi muka/bagian badan yang menghadap kamera mendapatkan cahaya yang lebih banyak. Posisi kamera eye level POI
  • POI berkeriput, gunakan filter soft.

Teori Dasar Komposisi

KOMPOSISI

Terdiri dari:
1. Komposisi Letak
2. Komposisi Warna

Komposisi Letak

Komposisi konvesional adalah obyek diletakan di tengah, baik untuk pengambilan vertikal maupun horizontal.

Kemudian muncul the third rule yang bermula dari dasar teknik melukis, dimana dalam suatu bidang dibagi atas 3 bagian horizontal dan vertikal.

The rule of third, dimasukan dalam kategori breaking the rule oleh fotografer konservatif, karena sering kali tidak ada penyeimbang di sisi yang berlawanan sehingga berkesan tidak seimbang.

The third rule mulai digemari hingga sekarang sebagai salah satu jenis rule of photography dimana awalnya, masih mengikuti hukum gravitasi dan hukum sudut pandang.

Pada perkembangannya, hukum gravitasi dan sudut pandangpun dilanggar dan malah menghasilkan foto yang unik.

Dengan adanya the third rule bukan berarti hukum-hukum konservatif sudah punah, tapi cuma dianggap tidak lagi eyecatched.

Pedoman dalam membuat konsep komposisi letak tidak ada, yang penting adalah jiwa saat membidik sudah menyatu dengan apa yang kita lihat.

Komposisi Warna

Semua orang suka dengan foto yang semarak dengan warna, namun foto yang selalu dikenang adalah foto yang menampilkan warna sesedikit mungkin.

Perpaduan warna yang menarik bukan cuma antara warna kontras dan warna pastel atau perpaduan dari kedua jenis warna tersebut.

Contoh warna yang menarik sebenarnya dapat kita ambil contoh dari keadaan sekeliling kita, contoh:
  • White or yellow on black (dan sebaliknya) keadaan gelapnya malam dengan terangnya siang atau terangnya lampu.
  • Green on brown (dan sebaliknya) rumput dengan kayu (batang pohon) atau rumput kering.
  • Blue on white (dan sebaliknya) langit dengan awan atau pasir dengan laut.
  • Grey on blue (dan sebaliknya) langit dengan awan mendung
  • Orange on black (dan sebaliknya) terangnya matahari sore dengan gelapnya silhouette

Semoga berguna.